PUTRA
Putra Lematang, S.T.
Pengendalian kehilangan air menjadi isu krusial dalam pengelolaan air bersih, terutama bagi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang harus menghadapi tantangan teknis dan operasional selama pandemi COVID-19. Webinar yang diselenggarakan oleh PERPAMSI dan PDAM Tirta Musi Palembang membahas secara rinci bagaimana pandemi mempengaruhi tingkat non-revenue water (NRW) dan strategi yang diterapkan untuk mengurangi kehilangan air, khususnya kehilangan air komersial yang berdampak pada pendapatan PDAM.
kata kunci seperti pengendalian kehilangan air, strategi pengurangan kehilangan air, dan dampak pandemi COVID-19 pada PDAM sangat penting untuk oleh para profesional dan pengelola PDAM yang mencari solusi pengelolaan air bersih yang efektif.
kata kunci seperti pengendalian kehilangan air, strategi pengurangan kehilangan air, dan dampak pandemi COVID-19 pada PDAM sangat penting untuk oleh para profesional dan pengelola PDAM yang mencari solusi pengelolaan air bersih yang efektif.
Memahami Non-Revenue Water (NRW) dan Komponen Kehilangan Air
Non-Revenue Water (NRW) adalah air yang hilang dalam sistem distribusi air bersih yang tidak menghasilkan pendapatan. NRW terdiri dari dua komponen utama:- Kehilangan fisik (physical loss): Air yang hilang karena kebocoran pada pipa, sambungan, dan instalasi distribusi.
- Kehilangan non-fisik atau komersial (commercial loss): Air yang hilang akibat kesalahan pengukuran, pencurian air, kesalahan administrasi, dan lain-lain.
Dampak Pandemi COVID-19 pada Pengelolaan Kehilangan Air
Pandemi COVID-19 membawa berbagai tantangan bagi PDAM, antara lain:- Kesulitan dalam pembacaan meter air akibat pembatasan sosial dan protokol kesehatan yang membatasi aktivitas petugas di lapangan.
- Peningkatan kehilangan air komersial karena keterbatasan pengawasan dan potensi fraud atau pencurian air meningkat.
- Gangguan operasional seperti keterlambatan perbaikan kebocoran dan pemeliharaan jaringan air.
Strategi Pengendalian Kehilangan Air Komersial Selama Pandemi
PDAM Tirta Musi menerapkan beberapa strategi untuk mengendalikan kehilangan air komersial selama pandemi, antara lain:- Optimalisasi penggunaan teknologi digital seperti aplikasi pembacaan meter berbasis Android untuk meminimalisir kesalahan pembacaan dan meningkatkan akurasi data.
- Peningkatan standar instalasi dan pengamanan meter air untuk mengurangi potensi fraud, termasuk penggunaan segel standar dan pengawasan ketat pada sambungan pelanggan.
- Pembentukan tim khusus pengendalian kehilangan air yang fokus melakukan patroli dan audit jaringan secara berkala, termasuk pencarian kebocoran fisik secara rutin, terutama pada malam hari untuk mendeteksi kebocoran yang sulit terlihat.
- Peningkatan pelatihan dan edukasi petugas agar mampu mengidentifikasi dan menangani masalah kehilangan air dengan cepat dan efektif.
Contoh Kasus Kebocoran Fisik dan Non-Fisik di PDAM Tirta Musi
Dalam webinar, dijelaskan beberapa contoh kebocoran fisik yang ditemukan oleh tim PDAM Tirta Musi, seperti:- Kebocoran pipa yang sulit terdeteksi karena lokasi yang tersembunyi dan kondisi pipa yang sudah aus atau berlubang.
- Sambungan pipa dan meter air yang rusak atau tidak standar sehingga menyebabkan kebocoran air.
- Praktik sambungan ilegal yang menyebabkan kehilangan air signifikan.
- Kesalahan pembacaan meter air yang menyebabkan volume air yang digunakan tidak tercatat dengan benar.
- Kerusakan atau manipulasi meter air oleh pelanggan untuk mengurangi tagihan air.
- Kesalahan administrasi dalam pencatatan dan penagihan air.
Pentingnya Standarisasi dan Pengawasan dalam Pengendalian Kehilangan Air
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kehilangan air, terutama non-fisik, adalah kurangnya standar dalam instalasi dan pengawasan jaringan air.- Standarisasi pemasangan meter air dan sambungan pelanggan dapat mengurangi peluang terjadinya fraud.
- Penggunaan segel dan sistem pengamanan yang baik mencegah pembongkaran meter air tanpa izin.
- Pengawasan rutin dan audit jaringan membantu mendeteksi masalah sejak dini sehingga dapat segera diperbaiki.
Peran Teknologi dalam Mendukung Pengendalian Kehilangan Air
Teknologi menjadi kunci dalam pengelolaan kehilangan air yang efektif, terutama di masa pandemi:- Aplikasi pembacaan meter air digital memungkinkan petugas melakukan pembacaan secara cepat dan akurat tanpa harus masuk ke rumah pelanggan.
- Sistem monitoring dan sensor kebocoran dapat mendeteksi kebocoran secara real-time sehingga perbaikan dapat dilakukan segera.
- Data analytics dan manajemen informasi membantu PDAM dalam menganalisis pola kehilangan air dan merancang strategi pengurangan yang tepat sasaran.
Dampak Positif Pengendalian Kehilangan Air bagi PDAM dan Pelanggan
Pengendalian kehilangan air yang efektif membawa manfaat besar, antara lain:- Meningkatkan pendapatan PDAM karena air yang disalurkan dapat tercatat dan ditagih dengan benar.
- Memperpanjang umur jaringan distribusi air karena kebocoran yang terdeteksi dan diperbaiki dapat mengurangi kerusakan lebih lanjut.
- Meningkatkan kualitas layanan air bersih bagi pelanggan dengan ketersediaan air yang lebih stabil dan tekanan air yang optimal.
- Mendukung keberlanjutan sumber daya air dengan mengurangi pemborosan air yang berharga.