Air adalah kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Namun, tidak semua air yang kita konsumsi memiliki kandungan yang sama, istilah yang sering muncul dalam dunia air minum kemasan adalah
air mineral dan
air demineral. Meski sama-sama tampak jernih, keduanya memiliki perbedaan mendasar dari segi kandungan, proses produksi, manfaat, hingga efek kesehatannya. Berikut adalah pembahasan lengkap dan mendalam mengenai perbedaan air mineral dan air demineral, serta implikasinya bagi kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Pengertian Air Mineral dan Air Demineral
Apa Itu Air Mineral?
Air mineral adalah air yang secara alami mengandung berbagai mineral penting seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, dan mineral lainnya. Mineral-mineral ini berasal dari proses alami saat air melewati lapisan tanah dan bebatuan, sehingga menyerap unsur mineral yang bermanfaat bagi tubuh. Air mineral biasanya diambil dari mata air pegunungan atau sumber air bawah tanah yang terjaga kebersihannya, kemudian dikemas tanpa banyak proses tambahan agar kandungan mineralnya tetap terjaga.
Apa Itu Air Demineral?
Air demineral, atau
demineralized water, adalah air yang telah melalui proses pemurnian khusus untuk menghilangkan hampir seluruh kandungan mineral di dalamnya. Proses yang umum digunakan meliputi distilasi, deionisasi, atau reverse osmosis. Hasil akhirnya adalah air yang sangat murni, tanpa kandungan mineral, ion, maupun zat terlarut lainnya. Air demineral sering juga disebut sebagai air murni atau
purified water.
Perbedaan Utama Air Mineral dan Air Demineral
Aspek | Air Mineral | Air Demineral |
---|
Kandungan | Mengandung mineral alami (kalsium, magnesium, dsb) | Hampir tidak mengandung mineral sama sekali |
Proses Produksi | Filtrasi, disinfeksi, tanpa penyaringan mineral | Destilasi, deionisasi, reverse osmosis |
Rasa | Sedikit rasa (manis, asin, asam tergantung mineral) | Hambar, sangat tawar, tidak berasa |
Manfaat | Menambah asupan mineral, hidrasi, kesehatan tulang | Hidrasi, bebas kontaminan, cocok untuk industri |
Penggunaan | Konsumsi harian, kebutuhan tubuh | Industri, laboratorium, kadang konsumsi khusus |
Label Kemasan | Tercantum mineral (Ca, Mg, Na, dsb) | Biasanya bertuliskan “air murni” atau “deionisasi” |
1. Kandungan Bahan
- Air mineral mengandung berbagai mineral penting, seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, dan lain-lain. Mineral ini sangat dibutuhkan tubuh untuk berbagai fungsi fisiologis, seperti menjaga kesehatan tulang, otot, dan sistem saraf.
- Air demineral hampir tidak mengandung mineral sama sekali. Kandungan mineral dihilangkan melalui proses pemurnian, sehingga air ini sangat murni dan bebas dari ion maupun zat terlarut lainnya.
2. Proses Produksi
- Air mineral hanya melalui proses filtrasi dan disinfeksi untuk memastikan air bersih dari kuman dan bakteri, tanpa menghilangkan kandungan mineral aslinya.
- Air demineral diproses lebih lanjut dengan distilasi, deionisasi, atau reverse osmosis, yang secara efektif menghilangkan seluruh kandungan mineral dan zat terlarut lainnya.
3. Rasa dan Aroma
- Air mineral memiliki sedikit rasa, yang berasal dari kandungan mineralnya. Misalnya, air dengan kandungan kalsium tinggi terasa agak pahit dan asam, sedangkan air dengan magnesium terasa sedikit asin.
- Air demineral terasa hambar dan tawar, karena tidak ada mineral yang memengaruhi rasa. Tidak ada rasa manis, asin, asam, atau bau apapun.
4. Manfaat untuk Kesehatan
- Air mineral bermanfaat untuk hidrasi, menjaga keseimbangan elektrolit, membantu metabolisme, dan mendukung fungsi organ tubuh. Kandungan mineralnya membantu tubuh menyerap cairan lebih efektif dan menjaga kesehatan tulang, otot, serta sistem saraf.
- Air demineral bermanfaat untuk hidrasi dan bebas dari kontaminan berbahaya. Namun, karena tidak mengandung mineral, air ini kurang direkomendasikan untuk konsumsi jangka panjang, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan mineral dari makanan.
5. Penggunaan
- Air mineral direkomendasikan untuk konsumsi harian karena menyediakan mineral yang dibutuhkan tubuh.
- Air demineral lebih sering digunakan untuk keperluan industri, laboratorium, atau alat medis yang membutuhkan air murni tanpa residu mineral. Untuk konsumsi, air ini hanya digunakan dalam kondisi tertentu, misalnya untuk orang dengan kebutuhan medis khusus atau di daerah dengan risiko kontaminasi air tinggi.
Kriteria dan Standar Air Minum
Kandungan Mineral
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan air minum yang ideal untuk konsumsi sehari-hari mengandung minimal 90 ppm (parts per million) mineral. Kandungan mineral ini penting untuk menjaga fungsi tubuh yang optimal, seperti hidrasi, metabolisme, dan keseimbangan elektrolit.
pH dan Total Dissolved Solid (TDS)
- Air mineral biasanya memiliki pH antara 6–8,8 dan TDS yang lebih tinggi karena kandungan mineralnya.
- Air demineral memiliki pH antara 5–7,5 dan TDS sangat rendah, karena hampir semua zat terlarut telah dihilangkan.
Manfaat Air Mineral untuk Kesehatan
Berikut beberapa manfaat utama air mineral bagi kesehatan tubuh:
- Menghidrasi tubuh secara optimal berkat kandungan elektrolit alami seperti natrium, kalium, dan magnesium
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi karena kandungan kalsium dan magnesium.
- Mendukung metabolisme dan fungsi otot berkat kandungan mineral penting.
- Membantu pengaturan suhu tubuh melalui proses hidrasi dan penggantian cairan yang hilang saat berkeringat.
- Meningkatkan konsentrasi dan energi karena hidrasi yang baik membantu fungsi otak dan sirkulasi darah.
Manfaat Air Demineral dalam Kehidupan Sehari-hari
Walaupun air demineral tidak mengandung mineral, air ini tetap memiliki manfaat, terutama pada bidang non-konsumsi:
- Sebagai pelarut di laboratorium karena bebas dari mineral yang dapat memengaruhi hasil penelitian.
- Digunakan dalam industri untuk mencegah korosi pada mesin dan peralatan industri.
- Membersihkan alat medis karena tidak meninggalkan residu mineral yang bisa mengganggu sterilitas.
- Bisa dikonsumsi dalam kondisi tertentu, misalnya di daerah dengan risiko kontaminasi air tinggi, atau untuk orang dengan sistem imun sangat lemah.
Risiko dan Kekurangan Konsumsi Air Demineral
Meskipun air demineral aman diminum, konsumsi jangka panjang tanpa asupan mineral tambahan dapat menimbulkan risiko:
- Kekurangan mineral penting seperti kalsium dan magnesium yang dibutuhkan tubuh untuk fungsi fisiologis.
- Gangguan keseimbangan elektrolit yang dapat memengaruhi metabolisme, kesehatan tulang, dan otot.
- Kurang cocok untuk konsumsi harian, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan kebutuhan mineral tinggi.
Bagaimana Cara Membedakan Air Mineral dan Air Demineral di Kemasan?
- Periksa label komposisi: Air mineral mencantumkan kandungan mineral seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan lain-lain. Air demineral biasanya tidak mencantumkan kandungan mineral.
- Deskripsi pada label: Air mineral sering bertuliskan “air mineral” atau “mata air alami”. Air demineral biasanya bertuliskan “air murni”, “deionisasi”, atau “purified water”.
- Rasa dan bau: Air mineral punya sedikit rasa, sedangkan air demineral benar-benar tawar dan tidak berbau.
Peran Air dalam Kesehatan dan Kehidupan
Mengapa Tubuh Membutuhkan Mineral dari Air?
Mineral seperti kalsium, magnesium, natrium, kalium, dan zat besi sangat penting untuk:
- Menjaga kesehatan tulang dan gigi
- Mengatur fungsi otot dan saraf
- Menjaga keseimbangan cairan tubuh
- Mendukung metabolisme dan produksi energi
- Membantu proses detoksifikasi alami tubuh
Air Demineral untuk Kebutuhan Khusus
Air demineral sangat bermanfaat untuk:
- Proses industri (agar mesin tidak berkarat)
- Laboratorium (agar hasil penelitian akurat)
- Alat kesehatan (sterilisasi tanpa residu)
- Konsumsi terbatas pada kondisi tertentu, seperti saat terjadi bencana alam atau di daerah dengan air tanah yang sangat tercemar.