PUTRA
Putra Lematang, S.T.
Kualitas air minum merupakan isu vital yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Dua parameter kunci yang selalu menjadi perhatian dalam pengujian kualitas air adalah klorin (chlorine) dan kekeruhan (turbidity). Analisa in situ—pengujian langsung di lokasi sumber air—menjadi metode penting untuk memastikan data yang didapat benar-benar mencerminkan kondisi aktual air sebelum terjadi perubahan akibat transportasi atau penanganan sampel. Artikel ini merangkum tips, trik, dan strategi praktis dari webinar PERPAMSI ke-83 yang menghadirkan praktisi laboratorium dan pengembangan bisnis dari sektor air minum.
Analisa klorin dan turbidity in situ adalah langkah krusial dalam pengawasan kualitas air minum. Keberhasilan pengujian sangat bergantung pada perencanaan yang matang, penggunaan alat yang terverifikasi, serta penerapan prinsip GLP secara konsisten. Dengan mengikuti tips dan trik yang telah dibagikan para ahli dalam webinar PERPAMSI ke-83, penyedia air minum dapat memastikan air yang didistribusikan ke masyarakat memenuhi standar mutu dan aman untuk dikonsumsi. Penerapan teknologi, inovasi, dan digitalisasi dalam proses pengujian semakin memperkuat upaya menjaga kualitas air minum nasional. Kolaborasi antara laboratorium, manajemen, dan seluruh stakeholder menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pengujian kualitas air di lapangan.
Artikel ini merangkum materi dari Webinar 83 PERPAMSI: "Tips dan Tricks Analisa Chlorine dan Turbidity In Situ" yang diselenggarakan pada Mei 2025, serta pengalaman praktis narasumber dari laboratorium pengujian air dan pengembangan bisnis penyedia alat analisa kualitas air di Indonesia.
Peran Strategis Laboratorium dalam Pengujian Kualitas Air
Laboratorium pengujian air memegang peranan sentral dalam menjamin kualitas dan keamanan air minum. Fungsi utama laboratorium meliputi:- Menjamin air yang didistribusikan sesuai standar Permenkes No. 2 Tahun 2023, baik secara fisika, kimia, maupun mikrobiologi.
- Mendukung pengambilan keputusan manajemen, terutama dalam perencanaan kebutuhan bahan kimia seperti klorin dan aluminium sulfat.
- Menjamin kepatuhan terhadap regulasi pemerintah.
- Bertindak sebagai sistem deteksi dini (early warning system) jika terjadi pencemaran atau penyimpangan kualitas air.
- Mendukung inovasi dan efisiensi operasional, seperti penelitian bahan kimia yang lebih efektif.
- Meningkatkan kepercayaan pelanggan melalui hasil uji yang transparan dan akurat1.
Regulasi dan Standar Pengujian Air Minum
Parameter wajib yang harus dipenuhi penyedia air minum berdasarkan Permenkes No. 2 Tahun 2023 meliputi:- Parameter mikrobiologi (misal: E. coli, total coliform)
- Parameter fisika (suhu, TDS, kekeruhan, warna, bau)
- Parameter kimia (pH, logam berat, nitrat, nitrit, fluorida, dll.)
Pentingnya Pengambilan Sampel yang Benar
Akurasi data sangat bergantung pada metode pengambilan sampel. Penggunaan instrumen canggih tidak akan menghasilkan data yang valid jika proses sampling tidak tepat. Beberapa hal penting dalam pengambilan sampel:- Perencanaan: Menentukan parameter yang diuji, titik sampling, alat yang digunakan, dan regulasi yang menjadi acuan.
- Petugas terlatih: Pengambilan sampel harus dilakukan oleh petugas yang memahami prosedur, idealnya sudah tersertifikasi.
- Peralatan yang sesuai: Alat sampling dan pengujian harus bersih, terawat, dan sesuai standar.
- Keselamatan kerja: Penggunaan APD dan prosedur K3 wajib diterapkan.
- Dokumentasi: Semua proses harus terdokumentasi dengan baik, termasuk penggunaan aplikasi digital untuk pelaporan hasil uji.
Pengujian In Situ: Definisi dan Parameter Kunci
Pengujian in situ adalah pengujian yang dilakukan langsung di lokasi sumber air tanpa membawa sampel ke laboratorium. Parameter yang wajib diuji secara in situ antara lain:- pH: Sangat dipengaruhi suhu dan harus diukur segera.
- Dissolved Oxygen (DO): Nilai DO bisa berubah selama transportasi.
- Sisa klorin: Sifatnya mudah menguap, sehingga harus diuji di lokasi.
- Kekeruhan (turbidity): Untuk efisiensi dan hasil real-time1.
Tips dan Trik Analisa Chlorine In Situ
Latar Belakang Chlorine
Klorin adalah desinfektan utama dalam pengolahan air minum. Senyawa klorin yang umum digunakan meliputi gas klorin, sodium hypochlorite, dan kalsium hypochlorite. Klorin efektif membunuh bakteri, virus, dan protozoa, sehingga air aman dikonsumsi1.Teknik Analisa Chlorine
- Verifikasi alat: Sebelum digunakan, alat pengukur klorin (misal: fotometer) harus diverifikasi menggunakan larutan standar dengan konsentrasi yang sesuai dengan rentang pengujian air minum (misal 0,2–0,5 mg/L).
- Kebersihan alat: Setelah digunakan, alat harus dibersihkan dengan larutan khusus (AP address) untuk menghindari kontaminasi silang.
- Stabilisasi pembacaan: Lakukan pembacaan beberapa kali hingga hasil stabil.
- Kalibrasi berkala: Pastikan alat dikalibrasi sesuai manual pabrikan dan standar laboratorium.
- Pengujian duplo: Lakukan pengujian ganda untuk memastikan keandalan hasil.
- Batas penerimaan hasil: Hasil pengujian harus berada dalam rentang akurasi yang ditetapkan, misal 85–115% dari nilai standar.
Tantangan Lapangan
- Klorin mudah menguap, sehingga keterlambatan pengukuran bisa menyebabkan hasil tidak representatif.
- Interferensi bahan kimia lain dalam air bisa mempengaruhi pembacaan.
- Kondisi lingkungan (suhu, cahaya) juga dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
Tips dan Trik Analisa Turbidity In Situ
Latar Belakang Turbidity
Turbidity atau kekeruhan adalah ukuran seberapa keruh air akibat partikel tersuspensi. Tingkat kekeruhan tinggi bisa menandakan adanya kontaminasi, baik dari bahan organik, anorganik, maupun mikroorganisme. Kekeruhan yang tinggi juga dapat mengganggu efektivitas desinfeksi klorin karena partikel bisa melindungi mikroba dari paparan klorinTeknik Analisa Turbidity
- Verifikasi alat turbidimeter: Gunakan larutan standar dengan nilai kekeruhan tertentu (misal 1000, 10, 0,02 NTU) sebelum pengujian.
- Pengujian duplo: Lakukan pengujian ganda untuk memastikan konsistensi hasil.
- Perawatan alat: Bersihkan sensor dan bagian optik secara berkala untuk menghindari bias hasil.
- Stabilisasi pembacaan: Pastikan pembacaan sudah stabil sebelum mencatat hasil.
- Pengambilan sampel yang homogen: Aduk sampel dengan perlahan agar partikel tersuspensi merata sebelum pengukuran.
Tantangan Lapangan
- Kondisi cuaca (hujan, lumpur) bisa mempengaruhi tingkat kekeruhan secara drastis.
- Kontaminasi silang antara sampel dapat terjadi jika alat tidak dibersihkan dengan benar.
- Lokasi pengambilan sampel yang sulit dijangkau dapat menghambat proses pengujian1.
Good Laboratory Practice (GLP) dalam Pengujian In Situ
GLP sangat penting untuk menghasilkan data yang akurat dan representatif. Beberapa prinsip GLP yang harus diterapkan:- Dokumentasi lengkap Setiap langkah pengujian harus dicatat, mulai dari pengambilan sampel hingga pelaporan hasil.
- Pelatihan dan sertifikasi petugas Petugas harus memahami SOP dan regulasi terkait.
- Penggunaan aplikasi digital Digitalisasi pelaporan (misal aplikasi SILAP) memudahkan monitoring, audit, dan pelacakan hasil uji.
Inovasi dan Efisiensi Operasional
Laboratorium modern didorong untuk terus berinovasi, baik dalam penggunaan alat-alat baru maupun metode pengujian yang lebih efisien. Pengembangan aplikasi digital untuk pelaporan hasil uji, penggunaan alat portabel yang lebih akurat, dan penelitian bahan kimia alternatif adalah contoh inovasi yang mendukung efisiensi operasional dan peningkatan kualitas layanan.Analisa klorin dan turbidity in situ adalah langkah krusial dalam pengawasan kualitas air minum. Keberhasilan pengujian sangat bergantung pada perencanaan yang matang, penggunaan alat yang terverifikasi, serta penerapan prinsip GLP secara konsisten. Dengan mengikuti tips dan trik yang telah dibagikan para ahli dalam webinar PERPAMSI ke-83, penyedia air minum dapat memastikan air yang didistribusikan ke masyarakat memenuhi standar mutu dan aman untuk dikonsumsi. Penerapan teknologi, inovasi, dan digitalisasi dalam proses pengujian semakin memperkuat upaya menjaga kualitas air minum nasional. Kolaborasi antara laboratorium, manajemen, dan seluruh stakeholder menjadi kunci dalam menghadapi tantangan pengujian kualitas air di lapangan.
Artikel ini merangkum materi dari Webinar 83 PERPAMSI: "Tips dan Tricks Analisa Chlorine dan Turbidity In Situ" yang diselenggarakan pada Mei 2025, serta pengalaman praktis narasumber dari laboratorium pengujian air dan pengembangan bisnis penyedia alat analisa kualitas air di Indonesia.